Dinowon , Anak-anak terlibat dalam pemikiran dan aktivitas ilmiah
bahkan sebelum mereka memasuki ruang kelas. Mereka mencari ilmu dengan berbagai
cara: menusuk, menarik, mencicip, memukul, menggoyang dan mencoba. Hal tersebut
menunjukkan kebutuhan alamiah dalam tiap anak untuk belajar dan mencari
permasalahan untuk mereka pecahkan.
Dengan menciptakan kesempatan untuk mengamati dan beraktivitas
melalui permainan, pemikiran ilmiah anak-anak dapat terangsang. Bermain
menawarkan kesempatan yang berharga bagi anak-anak untuk mempelajari sains
dasar. Hal ini bisa terjadi karena bermain adalah hal yang alami bagi anak-anak
usia dini.
Dalam penelitian yang baru diterbitkan, saya menjelajahi
alasan di balik pemikiran bahwa waktu bermain bebas dengan musik dapat
mendorong eksplorasi ilmiah pada awal masa kecil. Sebagai bagian dari studi
saya, saya mengamati anak-anak pra-sekolah selama waktu bermain bebas dari dua
tempat penitipan anak di Mohadin,Afrika Selatan.
Waktu bermain bebas dengan musik dilaksanakan di lingkungan
yang telah dipersiapkan oleh pengajar (meskipun anak-anak sendiri yang memiliki
inisiatif untuk mulai bermain). Ruang tersebut merangsang seorang anak untuk
bereksperimentasi dan menjelajahi suara melalui musik.
Saya secara khusus fokus pada bentuk-bentuk permainan yang
terinspirasi oleh musik sebab musik adalah salah satu “alat” alami yang dapat
diakses oleh anak usia dini untuk mengekspresikan pikiran, perasaan, dan
keinginan mereka. Aktivitas seni dan musik memupuk perkembangan emosi,
imajinasi, kreativitas dan keterampilan motorik kasar.
Ketika anak-anak diberikan waktu untuk menjelajah bukan
hanya musikalitas bawaan yang berkembang dan tersalurkan. Waktu bermain dan
menjelajah juga menciptakan kemandirian, fleksibilitas dan memberikan fasilitas
pada anak-anak usia dini serta memberikan momen-momen tak terduga saat mereka
bisa mengintegrasikan musik ke dalam proses belajar mereka. Sambil bermain
mereka juga bisa menjelajahi dunia ilmiah.
Melalui pengamatan ini, saya dapat membangun suatu model
yang menggambarkan alasan permainan yang terinspirasi musik untuk memupuk rasa
ingin tahu terhadap sains yang dapat digunakan oleh para pengajar anak usia
dini apabila mereka mau menggunakan waktu bermain bebas dengan musik untuk
meningkatkan minat pembelajaran ilmiah anak-anak.
Bagaimana sebuah permainan bisa menjadi pembelajaran
Ada perbedaan antara pemikiran ilmiah dan pembelajaran fakta ilmiah.
Pemikiran ilmiah melibatkan anak-anak dalam proses pencarian
ilmu dengan menuntun mereka untuk membuat penemuan mereka sendiri. Pengajar
dapat menanamkan pemikiran ilmiah dengan melihat anak-anak usia dini sebagai
pelajar aktif daripada sekadar sebagai penerima pengetahuan.
Mereka dapat menawarkan berbagai kesempatan untuk menjelajah
dan bereksperimen yang memungkinkan anak-anak untuk membangun makna dan
pemahaman yang tidak hanya valid tapi juga berharga dalam perkembangan
intelektual yang sedang berlangsung.
Contohnya, anak-anak pra-sekolah dapat mempelajari konsep
ilmiah momentum dengan berayun di ayunan secara ritmik sambil bernyanyi pada
saat yang sama. Saat ayunan mendapatkan momentum, nyanyian lagunya akan semakin
cepat agar bisa menyelaraskan dengan kecepatan gerakan ayunan. Saat ayunan
melambat, lagu yang dinyanyikan para siswa akan melambat dan mereka diminta
untuk berhenti menggerakkan kaki mereka sehingga ayunannya semakin melambat
sampai berhenti.
Anak-anak usia dini juga dapat mempelajari bagaimana cara
memproduksi suara dengan menggunakan suara dan pita suara mereka sendiri yang
bergetar untuk membuat suara-suara yang berbeda.
Cara pembelajaran sukarela semacam ini membantu mengurangi
dampak dari kegagalan. Anak-anak tidak akan gampang merasa frustrasi sebab
mereka justru diperbolehkan untuk menjadi kreatif dan ekspresif di mana mereka
dapat membuat keputusan sendiri.
Keterlibatan guru dalam waktu bermain bebas sangat penting
karena tanpa arahan bisa jadi target pembelajaran yang diinginkan tidak
tercapai. Keterlibatan pengajar tidak berarti bahwa pendidik tersebut harus
melakukan intervensi atau secara langsung memfasilitasi waktu bermain. Para
pengajar dapat membuat lingkungan yang nyaman, menawarkan kesempatan dan
mempersiapkan para siswanya dengan pengalaman, keterampilan, dan pengetahuan
bermusik yang dapat digunakan selama waktu bermain.
Keterlibatan pendidik dapat memperluas ilmu pengetahuan
siswa. Mereka juga dapat memberi contoh perangkat keterampilan dan strategi
yang dapat digunakan oleh anak-anak untuk mengubah pengalaman bermain menjadi
pengalaman belajar.
Waktu bermain bebas dengan musik tidak harus dilakukan di
taman bermain. Hal tersebut juga bisa dilakukan di dalam ruang kelas: contohnya,
anak-anak dapat mengetuk pensilnya dengan suatu irama tertentu selagi mereka
menunggu gurunya membagikan buku.
Model Pembelajaran
Untuk penelitian saya, saya menggunakan bahan-bahan dari
penelitian terdahulu yang didukung oleh pengamatan di dua taman bermain di
pinggiran kota.
Dengan mengamati para siswa di sekolah-sekolah tersebut
selama waktu istirahat dan dalam kelas, saya dapat mengidentifikasi dan
menelusuri contoh-contoh praktis dari hubungan antara musik dan sains selama
waktu bermain bebas.
Anak-anak dari kedua taman bermain menciptakan berbagai
variasi suara, frasa, dan nyanyian musik spontan untuk menemani waktu bermain
mereka. Beberapa anak menceritakan kepada saya mengenai produksi suara dan
bagaimana mereka membentuk sendiri konsep ilmiah melalui permainan peran yang
terinspirasi oleh musik–contohnya, dengan berpura-pura menjadi orang terkenal.
Seorang anak secara terus terang memberitahu saya bahwa
karena amandelnya diangkat, suaranya terdengar berbeda saat ia mencoba untuk
menirukan suara nyanyian orang lain. Sebelum operasi pengangkatan amandel
tersebut, nada suaranya jauh lebih tinggi, tapi sekarang ia merasa lebih mudah
untuk menirukan orang yang mempunyai suara serak bernada rendah.
Lalu saya membuat suatu model yang mendorong pendidik anak
usia dini untuk menciptakan kesempatan untuk belajar melalui refleksi dan
eksplorasi selama waktu bermain bebas. Ide dasarnya adalah bahwa begitu
anak-anak taman bermain diberikan pengalaman dengan musik, musik dapat
diintegrasikan ke dalam waktu bermain mereka untuk memupuk rasa ingin
menjelajahi dunia ilmiah.
Sistem pembelajaran yang didasarkan pada prinsip
konstruktivisme, seperti yang dijelaskan oleh Joseph Shively, adalah “cara kita
memaknai pengalaman kita dan mengenal dunia.” Saya mengadaptasi konsep tersebut
untuk menjelaskan bagaimana anak-anak memaknai pengalaman bermusik dan mengenal
dunia melalui eksplorasi ilmiah.
Dalam model tersebut, memfasilitasi dan memberikan
keterampilan, pengalaman, dan pengetahuan musik kepada anak-anak adalah tahap
pertama. Lalu para murid dapat menggunakan keterampilan, aktivitas dan
pengetahuan musik tersebut dalam waktu bermain bebas mereka dalam lingkungan
yang menyenangkan dan kaya pembelajaran. Pendidikan yang responsive akan
menciptakan lingkungan pembelajaran ini sehingga bisa terus merawat
perkembangan penjelajahan ilmiah para murid.
SUMBER : http://theconversation.com/saat-anak-anak-bernyanyi-dan-bermain-mereka-bisa-menjadi-ilmuwan-107052
FOTO: Educenter.id |
AYO Bergabung Bersama AJOQQ | Menawarkan Berbagai Jenis Permainan Menarik.
BalasHapus1 ID untuk 8 Permainan Poker, Domino, Capsa Susun, BandarQ, AduQ, Bandar Poker, Sakong, Bandar66 ( NEW GAME!! )
Dapatkan Berbagai Bonus Menarik..!!
PROMO MENARIK
- Minimal Deposit dan Withdraw hanya 15 rb Proses Aman & cepat
- 100% murni Player vs Player ( NO ROBOT )
Pin BB: 58cd292c
website : AJOQQ.INFO